Khusyu’ sering juga diartikan dengan ketenangan dan kehati-hatian dalam melakukan shalat, dan hilangnya kesombongan yang ada di hati manusia sehingga jika manusia melakukan shalat dengan khusyu’, maka dia akan mendapatkan ketenangan hati dan merasakan manisnya iman di dalam melaksanakan ibadah. Selain itu Allah juga akan memberikan mereka pengetahuan dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dengan begitu, manusia akan lebih sadar dan tahu apa maksud hidupnya serta untuk apa dia hidup.
Nabi saw bersabda, yang artinya: “Barangsiapa yang mengingat Allah kemudian dia menangis sehingga air matanya mengalir jatuh ke bumi niscaya dia tidak akan diazab pada hari Kiamat kelak.” (HR. al-Hakim dan dia berkata sanadnya shahih)
Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam berdo’a : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’, jiwa yang tidak puas, dan do’a yang tidak dikabulkan.”
(HR. Muslim no.2722)
Khusyu’ juga memiliki tingkatan dan hikmah yang banyak buat kehidupan manusia. Sehingga wajarlah jika sebagian ulama mewajibkan khusyu’ dalam melakukan shalat. Hal itu berdasarkan pemahaman mereka tentang ayat-ayat dan hadis-hadis yang membahas tentang khusyu’. Walaupun bagi kebanyakan manusia hal itu termasuk sulit dilakukan, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba karena Allah tidak akan menyuruh manusia melakukan hal yang tidak bermanfaat bagi mereka.
Ibnu Taymiah dalam hal ini mengatakan bahwa ada dua hal yang dapat mewujudkan khusyu’ didalam shalat.
1) Kuatnya hal-hal yang mendorongnya, yaitu usaha keras hamba untuk memikirkan apa yang ia ucapkan dan lakukan, menghayati dan merenungi bacaan, dzikir dan do’anya, serta menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang bermunajat di hadapan Allah dan Dia melihatnya, sebab seorang yang sedang shalat dengan berdiri berarti ia sedang bermunajat kepada Rabbnya.
2) Lemahnya hal-hal yang mengganggunya, yaitu menghilangkan rintangan, adalah upaya seorang hamba untuk menolak apa yang mengganggu hatinya, semisal berfikir tentang hal-hal yang tidak bermanfaat, serta upaya menghilangkan fikiran-fikiran yang menyeret hati dari tujuan utama shalatnya. Dalam hal ini setiap hamba tentu berbeda-beda kemampuannya.
Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan kekhusyu’an di dalam shalat antara lain :
a) Bersiap diri sepenuhnya untuk shalat
b) Tuma’ninah
c) Mengingat mati di saat shalatmu
d) Menghayati makna bacaan shalat
e) Meyakini bahwa Allah akan mengabulkan permintaannya saat hamba sedang shalat
f) Melihat ke arah tempat sujud
g) Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syetan
h) Menghilangkan sesuatu yang mengganggu di tempat shalat
i) Menghindari shalat dalam keadaan menahan buang air kecil maupun besar dan dalam keadaan mengantuk.
j) Jangan shalat di belakang orang yang sedang bercakap-cakap ataupun tidur.
k) Tidak menjulurkan pakaian hingga menyentuh tanah
Semoga tulisan ini membawa manfaat dan menjadi bahan latihan dalam meraih khusyu’. aamiin